Penulis: Wawan Kurniawan
Duta IAIN Salatiga Tahun 2017
Alumni Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga
Kontributor Artikel Kedua
Gambar 1. Wawan Kurniawan Duta IAIN Salatiga Acara Salatiga Expo 2018
Wawan Kurniawan, S.Pd adalah Alumni Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga. Duta Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga dan DUTA IAIN Salatiga. Mari kita simak bersama pengalamannya sebagai berikut: menjadi seorang
mahasiswa adalah masa dimana dapat membuka diri untuk belajar berbagai
hal. Baik belajar di akademik maupun non akademik. Keduanya sangat penting
untuk dipelajari bagi mahasiswa. Di bagian akademik dapat belajar secara
spesifik pada program studi yang dipilih. Contohnya Program Studi Pendidikan
IPA dimana mahasiswa belajar praktikum, eksperimen, mengajar, dan lain-lain.
Sementara di bagian non akademik dapat belajar bagaimana kita berorganisasi,
berinteraksi, serta belajar kehidupan yang nantinya akan kita hadapi setelah
lulus dari institusi.
Tidaklah mudah
bagi yang belum terbiasa untuk bisa melaksanakan kegiatan akademik dan non
akademik secara bersamaan. Dari sinilah kita dapat belajar untuk mengatur waktu yang
kita miliki sebagai mahasiswa. Terlebih lagi mahasiswa program studi yang
banyak praktikumnya seperti Pendidikan IPA dimana semester awal (1 sampai 4)
penuh dengan mata kuliah praktikum. Kesibukan yang kita peroleh ketika
mahasiswa tidak sebanding dengan kesibukan yang kelak kita dapatkan ketika
sudah hidup bermasyarakat. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menjadi
mahasiswa yang aktif secara akademik maupun non akademik.
Pada
saat kuliah semester 5, saya mengikuti pemilihan Duta IAIN Salatiga yang
diadakan oleh PANDAMA (Paguyuban Duta Mahasiswa IAIN Salatiga). Jujur saja soal
tingkat percaya diri saya tidak begitu baik. Saya adalah orang yang cenderung
introvet. Untuk menjadi Duta IAIN Salatiga pada waktu itu ada pemilihan yang
melibatkan seluruh mahasiswa. Tentu saja untuk bisa maju dalam prosesi
pemilihan saya harus memiliki skill atau kelebihan yang dapat bersaing
dengan peserta lain. Saya memberanikan diri untuk mengikuti acara pemilihan duta tersebut. Berbekal hanya keyakinan dan belajar
mandiri, saya merasa bahwa saya akan gugur pada babak awal. Ketika itu saya
mendapatkan rekomendasi dari Ketua Jurusan Program Studi yang mendukung saya
untuk mewakili program studi Pendidikan IPA (Tadris IPA). Hal tersebut membuat saya memiliki rasa percaya diri untuk bersaing dengan mahasiswa lain dari
setiap Fakultas.
Pemilihan
duta IAIN Salatiga dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah
seleksi administrasi. Disini panitia menyeleksi mahasiswa yang aktif baik
secara akademik maupun non akademik. Tahap kedua adalah tes bahasa, keagamaan,
dan pengetahuan umum. Pada tahap ini saya terbilang gugup ketika tes bahasa.
Hal ini karena saya belum mahir dalam menggunakan bahasa asing (english atau
arabic). Alhamdulillah pada tahap ini saya berhasil masuk 20 besar yang akan
lanjut ke tahap tiga. Skor yang saya dapatkan pada seleksi tahap kedua ini
tidaklah beigtu bagus. Saya hanya mendapatkan posisi 15 besar. Tahap ketiga
pada pemilihan duta IAIN Salatiga adalah karantina selama 1 (satu) minggu
sekaligus tes kepribadian, bakat, dan kemampuan bahasa asing lebih lanjut. Pada
tahap ini semua finalis akan lanjut pada tahap keempat, yaitu sesi interview
dan tampil di atas panggung pemilihan duta IAIN Salatiga. Alhamdulillah saya
diberi kesempatan untuk menjadi Duta IAIN Salatiga walaupun hanya mendapatkan
juara tiga. Pada tahap seleksi saya sudah berjuang secara maksimal sesuai
kemampuan saya. Saya awalnya tidak menyangka akan meraih posisi pada pemilihan ini. Suatu
kebanggan tersendiri dan juga amanah yang harus saya jalani kedepannya untuk
berdedikasi bagi Institusi.
Bagi saya,
menjadi Duta kampus merupakan suatu kebanggan tersendiri, karena saya dapat ikut
serta berkontribusi dalam kemajuan kampus. Dengan menjadi duta, saya sering
menjadi wakil dalam banyak acara atau kegiatan baik dalam maupun luar kampus.
Disamping itu, saya merasa ada kemajuan dalam diri saya walaupun kecil. Duta
IAIN Salatiga memiliki wadah bernama PANDAMA dimana para finalis tetap menjadi
bagian dari duta IAIN Salatiga. Dengan ini, saya menambah banyak relasi dari
setiap fakultas yang ada di kampus. Manfaatnya begitu besar saya rasakan karena
dapat berinteraksi lebih luas dengan dosen, mahasiswa, bahkan akademisi dari
luar kampus. Menjadi duta IAIN Salatiga tidak membuat sisi akademik saya
sebagai mahasiswa turun. Alhamdulillah berorganisasi dan belajar di kampus saya
dapatkan selama kuliah di IAIN Salatiga. Tahun 2019, saya lulus S1 dengan masa
studi 3 tahun 7 bulan. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi kalian yang sedang atau
akan kuliah untuk aktif secara akademik maupun non akademik.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Jika pembaca ingin kirim naskah dapat melalui email: literasiinovasiprestasiblog@gmail.com
Jika pembaca ingin kirim naskah dapat melalui email: literasiinovasiprestasiblog@gmail.com
No comments:
Post a Comment